Get Lost in Sabang

Gambar
Berpetualang di Titik Nol KM Indonesia LIBURAN. Apa sih yang ada dibenak kalian kalau mendengar kata liburan? Pasti menyenangkan kan? tapi nyatanya gak semua liburan itu menyenangkan loh apalagi kalau kelamaan, liburan yang gue kira cuman 3 minggu ternyata sebulanan ini, awalnya gue habisin dengan jalan-jalan bareng temen gue ke bogor tapi itu juga cuman sehari dan sekali seminggu. Minggu pertama dihabiskan dengan wisata kuliner, waktu itu gue lagi kepengen banget makan ayam doyong gara-gara nonton jwestbros di youtube, akhirnya kesampean namun kurang puas karena, warung ayam doyong yang dikunjungi gue berbeda sama yang jwestbros kunjungi, soalnya ayamnya beda gitu terus gue dan temen gue memutuskan untuk lanjut ke surken beli martabak dewa yang ada di jwestbros dalam episode sama. Setelah mencoba martabaknya ternyata worth it lah perjuangan ngantrinya sampai hampir sejaman kurang dan harganya yang cukup mahal sih menurut gue yaitu 45 ribu. Minggu kedua. kali ini gue dan teman-t

Makalah Ilmu Budaya Dasar: Krisis Budaya Indonesia

MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR





KRISIS BUDAYA DI INDONESIA





NAMA                : MUHAMMAD FICKI
NPM                    : 54416852
KELAS               : 1IA16




Pendahuluan

Indonesia di kenal sebagai negara berbagai budaya dan agama, dari situlah Indonesia memiliki ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini kian berkurang secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang akhirnya memudahkan kalangan remaja menerima atau mempelajari budaya-budaya asing dengan mudah.
            Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif misalnya, kreatifitas, inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup disiplin dan profesionalitas dalan lain-lain. Dampak negatifnya kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja sudah sampai tahap memprihatinkan karena ada kecenderungan para remaja sudah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri.
            Budaya ikut-ikutan atau latah terhadap cara berpakaian misalnya. Para remaja tidak ingin dikatakan kampungan kalau tidak mengikuti cara berpakaian seperti orang-orang barat karena dinilai modern dan mengikuti perkembangan zaman meski memperlihatkan auratnya yang dilarang oleh ajaran agama maupun bertentangan dengan adat istiadat masyarakat secara turun temurun.
            Selain cara berpakaian, pergaulan bebas di kalangan remaja yang di lihat sebagi perilaku yang menyimpang baik secara agama maupun sosial juga menjadi masalah bagi kebudayaan di Indonesia. Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki.
            Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di indonesia sendiri terkesan jauh dari kata moderen. Sehingga para remaja merasa gengsi apabila tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.



Pembahasan

            Pada dasarnya bangsa Indonesia merupakan negara yang sangat religious, seperti tertuang pada Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” walaupun berbeda keyakinan tetapi masing-masing masyarakatnya berpegang teguh pada keyakinannya masing-masing. Indonesia juga merupakan negara yang terbuka, dalam maksud terbuka dengan negara luar, jadi informasi atau barang dan lain-lain bisa keluar ataupun masuk Indonesia. Indonesia juga merupakan negara yang menjung tinggi Hak Asasi Manusia, tiap-tiap manusia mutlak memiliki hak-haknya masing-masing, salah satu contohnya adalah Hak memilih dan mengembangkan diri.
            Masuknya kebudayaan asing ke Indonesia sangat banyak dampak positifnya, namun banyak juga dampak negatifnya. Pada saat ini bisa dibilang bangsa Indonesia sedang mengalami masa krisis budaya pada kalangan remajanya.  Banyaknya remaja-remaja yang menjadi public figure seringkali dijadikan role model atau idola yang gaya berpakaian dan berperilakunya ingin sekali mereka ikuti. Hal ini baik-baik saja apabila si public figure atau role model mereka, mengajarkan hal-hal yang bermanfaat dan tidak meyampingkan adat-istiadat dan budaya Indonesia. Tetapi banyak ditemui, public figure remaja ini mengekspresikan dirinya dengan kebudayaan asing, sehingga kalangan remaja Indonesia merasa apa yang dilakukan public figurenya itu dapat diterima.
            Pada umumnya setiap manusia bebas memilih jalannya masing-masing, namun perlu diingat bahwa manusia adalah makhluk social, dimana dalam hidupnya membutuhkan orang lain. Manusia dalam hubungannya dengan manusia lain harus bisa saling menerima dan memberi, hal ini seperti manusia harus menerima nasihat ataupun memberi nasihat ke/dari orang lain. Jadi apabila apa yang dilakukannya salah dan menyimpang dengan budaya yang sudah ada di Indonesia, sepatutnya dinasihati agar mereka dapat memilah dan memilih mana yang baik dan tidak menyimpang.
            Kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia seharusnya menyesuaikan dengan kebudayaan pada Indonesia, bukannya budaya Indonesia yang menyesuaikan dengan budaya asing. Seperti contohnya seorang pelancong/perantau yang datang dari daerah lain ke daerah yang baru yang memiliki perbedaan budaya, agar dapat hidup tentram ia harus menghormati apa yang sudah ada pada daerah yang baru ia tempati tetapi bukan berarti juga ia  harus melupakan budaya asalnya.


Solusi


Bagaimana cara agar masyarakat tidak mengalami krisis budaya Indonesia?

            Pemerintah memiliki tanggung jawab penuh tentang apa yang terjadi pada bangsa negara dari pemerintahannya, sehingga mereka dinilai perlu mengambil tindakan agar masyarakatnya tetap mengikuti adat istiadat dan budaya yang sudah ada di Indonesia. Contoh lembaganya adalah Kemendikbud. Kemendikbud yang mempunyai kekuatan penuh dalam kegiatan pendidikan di Indonesia perlu menekankan pengajaran pada anak-anak Indonesia agar tetap menghormati nilai-nilai luhur pada budaya, agar mereka tidak meninggalkan budayanya dan bisa memilah dan memilih budaya asing yang masuk. Selain bentuk pengajaran budaya, mereka juga perlu dilandasi dengan pendidikan agama yang kuat agar mereka mengerti apa yang dilarang dan apa yang baik untuk dilakuakan.
            Selain pemerintah, pengaruh terbesar adalah dari lingkungan, karena lingkungan yang akan membentuk jati diri tiap orang. Peran orangtua ataupun guru sangat berpengaruh terhadap anak-anaknya, sehingga mereka perlu membimbing, mengawasi serta mengingatkan mereka. Kesadaran tiap oranglah yang dapat membawa budaya bangsanya tetap lestari atau menghilang diambang waktu.


Kesimpulan
           
            Bangsa Indonesia merupakan negara yang besar, sehingga masyarakatnya harus sadar bahwa apa yang sudah dibudayakan dan menjadi adat istiadat di Indonesia layak dan patut untuk dilestarikan. Kesadaran dari indivu-individu lah yang dapat membawa ke arah mana budaya negaranya bertahan atau memudar. Sudah sepatutnya bangsa Indonesia baik dari kalangan muda ataupun tua untuk tetap melestarikan budayanya. Bukan berarti harus menutup diri terhadap budaya asing, tetapi menerima dan memilah-milih mana yang sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia. Bahkan ada pepatah mengatakan: “ Suatu Negara tidak akan menjadi Negara yang besar jika tidak mengetahui jati diri dari budaya Negara tersebut “.
           

Daftar Pustaka


http://www.kompasiana.com/anitaputriayu/keadaan-budaya-di-indonesia_54f794f6a33311fe7a8b47e5

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Get Lost in Sabang

Pengantar Komputasi Modern: Komputer Kuantum

Penerapan Komputer Kuantum di Berbagai Bidang